*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Jakarta pada blog ini Klik Disini
Satu yg terlupakan pada sejarah Jakarta merupakan sejarah pendidikan. Sejauh ini tidak pernah ditemukan tulisan tentang sejarah pendidikan pada Jakarta. Ini satu kelalaian atau apa. Padahal Jakarta (baca: Batavia) merupakan bunda kota negara sejak Jan Pieterszoon Coen, 1619. Bukankah Gubernur kita seorang ahli pendidikan, mantan Menteri Pendidikan. Okelah. Tidak ada istilah terlambat buat menulis sejarah pendidikan pada Jakarta. Sejarah Jakarta tidak hanya Si Pitung.
![]() |
Normaalschool Batavia dan Soetan Casajangan |
Lantas apa pentingnya mengetahui sejarah pendidikan pada Jakarta? Itulah pertanyaan pentingnya. Itu jua yang menyebabkan nir ada orang yg pernah menulisnya. Saya coba searching pada nternet, memang belum pernah ditulis. Oleh karenanya, inilah waktunya kita mulai menulis sejarah pendidikan dalam Jakarta. Mari kita telusuri sumber-asal tempo doeloe.
Sumber utama yg digunakan dalam artikel ini adalah ?Sumber utama? Seperti surat warta sejaman, foto
Sekolah Guru Normaalschool Batavia dan Soetan Casajangan di Meester Cornelis
Sekolah guru (Normaalschool) di Batavia dibuka tahun 1871 (lihat Bataviaasch handelsblad, 10-06-1871). Pendirian sekolah guru dimaksud untuk memenuhi kebutuhan sekolah dasar untuk pribumi di Residentie Batavia. Ini sehubungan dengan reorganisasi pendidikan yang telah dilakukan bahwa tidak setiap orang mengajar tetapi dan harus melalui pendidikan guru seperti sekolah guru (kweekschool). Normaalschool nama lain dari kweekschool.
![]() |
Bataviaasch handelsblad, 10-06-1871 |
Pendirian sekolah guru normaalschool di Batavia berdasarkan keputusan Gouverneur Generaal, 1 Januari, 1871 No. 6. Kurikulum normaalschool Batavia. Kurikulum dibagi menjadi enam bagian antara lain bahasa Belanda, sastra, aritmatika, geografi, fisika, pengetahuan alam, musik, pedagogik dan mengarang. Guru yang diangkat adalah SE Harthoorn, FL vau Ruijven, HJ Hardeman, KL van Schouwenburg dan Dr. C de Gavere dan H, Meijll. Lama pendidikan selama dua tahun. Guru-guru sekolah dasar yang tidakl lulus sekolah guru kweekschool dapat mengikuti program pendidikan (secara penuh).
Pada tahun 1886 (pasca reorganisasi pendidikan) pemerintah melakukan (kembali) penilaian terhadap sekolah guru yang ada. Dua sekolah guru terbaik adalah sekolah guru kweekschool Padang Sidempoean dan kweekschool Probolingo. Kweekschool Padang Sidempoean dibuka tahun 1879 (pengganti Kweekschool Tanobato yang ditutup tahun 1874). Direktur Kweekschool Padang Sidempoean adalah Charles Adrian van Ophuijsen. Sebelum reorganisasi pendidikan, sekolah guru terbaik adalah Kweekschool Tanobatoe yang dipimpin oleh Sati Nasution (alias Willem Iskander).
Sekolah guiru Normaalschool Batavia dalam perjalanan tidak memuaskan. Sejak 1871 Normaalschool Batavia hanya menghasilkan guru sebanyak 59 orang selama 18 tahun hingga tahun 1889 (lihat Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 13-03-1890). Muncul berbagai keluhan terhadap kinerja normaalschool di Batavia. Keluhan utama soal guru-gurunya yang tua (yang lesu?) yang dibantu oleh guru-guru wanita muda (yang belum perngalaman?). Turn over guru-guru di Normaalschool Batavia juga dituding debagai biang kerok rendahnya jumlah lulusan. Juga disebutkan kasus Batavia ini kurang lebih sama dengan Semarang dan Soerabaja. Sekolah Normaalschool Soerabaja disarankan digabung ke Batavia saja.
![]() |
Java-bode voor Nederlandsch-Indie, 13-03-1890 |
Singkat kata sekolah guru Normaalschoo Batavia yang beralamat di Salembaweg, kinerjanya baru meningkat tajam setelah direkturnya dijabat oleh Soetan Casajangan pada tahun 1919. Soetan Casajangan adalah kepala sekolah guru Normaalschool pertama yang diangkat dari kalangan pribumi di seluruh Hindia. Pasca reorganisasi pendidikan, syarat untuk menjabat kepala sekolah normaalschool (dan juga kweekschool) harus sarjana.
![]() |
De Preanger-bode, 31-03-1922 |
Pada tahun 1827 Soetan Casajangan mengalami sakit. Pada bulan April Soetan Casajangan diberitakan meninggal dunia. Soetan Casajangan dimakamkan di pekuburan Meester Cornelis (kira-kira di belakang rumah sakit RS Mitra yang sekarang). Radjioen Harahap gelar Soetan Casajangan adalah sarjanan pendidikan Indonesia pertama (pada masa ini serupa lulusan IKIP).
Tunggu deskripsi lengkapnya
Sejarah Awal Pendidikan di Batavia
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com