Sejarah Jakarta (78): Sejarah Kemayoran, Majoor St Martin hingga Jozef Benjamin de Buda; Sejarah Musik Keroncong di Batavia
*Untuk melihat seluruh artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
Ada nama lagu Krontjong Kemajoran. Itu tempo doeloe. Lagu ini dibawakan oleh Miss Netty di bawah label Muziek Vereeniging Jong Java. Namun bukan lagu Krontjong Kemajoran itu yang akan diperhatikan, namun tentang sejarah awal Kemayoran
Tentu saja sejarah Kemayoran sudah pernah ditulis yang lain. Namun tentu saja masih banyak bolongnya. Sementara itu soal sejarah keroncong di Batavia tapaknya belum tergali secara mendalam. Dengan meminjam judul lagu Krontjong Kemajoran artikel ini akan menggali lebih dalam lagi sejarah Kemajoran dan sejarah keroncong di Batavia. Untuk meningkatkan pengetahuan, mari kita telusuri sumber-sumber tempo doeloe.
![]() |
Kemajooran, 1750 |
Siapa Jozef Benjamin de Buda?
Seorang jurnalis pada tahun 1890 menemui seorang bernama Jozep Benjamin de Buda di ujung Gang Kemajoran (jalan Gunung Sahari V/jalan Garuda yang sekarang). Jurnalis tersebut menyajikan laporannya di surat kabar (lihat Bataviaasch handelsblad, 20-04-1890). Jozep mengaku leluhurnya keturunan Portugis yang menjadi awal marga mereka de Buda telah mewarisi rumah dan lahan. Leluhurnya adalah seorang pekerja yang bekerja untuk tuannya. Mantan tuannya memberikan sebuah rumah yang sebelumnya indah dan dengan sejumlah uang semuanya sebagai rasa terima kasih atas pelayanannya yang setia dan kepatuhannya.
![]() |
Bataviaasch handelsblad, 20-04-1890 |
Siapa yang menjadi tuannya de Buda diduga kuat adalah Majoor Saint Martin. Sebelum kematiannya tahun 1698, Saint Martin tidak bisa mewarisi propertinya kepada keluarga karena semuanya berada di Eropa. Alasan inilah diduga Saint Martin mewariskannya kepada pekerjanya de Buda. Ini tampaknya mirip kisah Cornelis Chastelein yang mewariskan lahannya di (land) Depok kepada pekerjanya.
Tunggu deskripsi lengkapnya
Bagaimana Asal Usul Sejarah Keroncong di Batavia?
Sejarah Kemayoran bermula dari keberadaan Majoor Saint Martin sebagai pemilik land Kemajoran. Keturunan dari pekerja pewaris properti milik Majoor Saint Martin menyebut lingkungan tinggal mereks sebagai Kemajoran. Lantas bagaimana asal usul (musik) keroncong di Kemayoran? Para keturunan pewaris properti Majoor Saint Martin inilah yang meneruskan dan melestarikan musik keroncong di Kemayoran.
![]() |
Bataviaasch handelsblad, 20-04-1890 |
Istri Karel Albert de Buda adalah seorang perempuan yang lengkap. Seperti halnya Karel Albert de Buda yang memiliki keahlian khusus dalam musik dibanding saudara-saudaranya, istrinya juga memiliki keahlian khusus dalam memasak dan membuat roti yang unggul dibandingkan saudara-saudara perempuannya. Masakan dan roti serta kue-kue buatan Ny. de Buda bahkan sering diorder oleh keluarga Koningsplein (maksudnya keluarga Gubernur Jenderal). Ny de Buda adalah Chef (koki) pada jaman sekarang.
Jozep Benjamin de Buda diduga datang ke Batavia sebagai tawanan perang ketika VOC pada tahun 1641 berhasil mengalahkan Portugis di Malaka. Tentu saja tidak hanya Jozep Benjamin de Buda yang ditawan di Batavia. Masih ada keturunan Portugis lainnya. Mereka yang dibawa dari Malaka telah menikah dengan penduduk setempat (di Batavia) dan telah memiliki keturunan yang banyak seperti Jozep Benjamin de Buda.
Tunggu deskripsi lengkapnya
*Akhir Matua Harahap, penulis artikel di blog ini adalah seorang warga Kota Depok sejak 1999 hingga ini hari. Pernah menjadi warga Kota Bogor (1983-1991) dan Jakarta Pusat (1991-1999). Disamping pekerjaan utama sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, saya memiliki hobi berkebun di seputar rumah--agar lingkungan tempat tinggal segar dan hijau. Menulis artikel di blog hanya dilakukan saat menonton sepakbola atau waktu senggang, utamanya jelang tidur..Saya sendiri bukan sejarawan (ahli sejarah), tetapi ekonom yang memerlukan aspek sejarah dalam memahami ekonomi dan bisnis Indonesia. Artikel-artikel sejarah dalam blog ini hanyalah catatan pinggir yang dibuang sayang (publish or perish). Korespondensi: akhirmh@yahoo.com